Menjadi alumni sebuah almamater
yang terkenal, bergengsi dan berprestasi tentu memberi kebangaan sendiri bagi
alumnusnya. Secara tidak sadar akan ada rasa bangga bila memasang stiker di
mobil berupa logo atau lambang tempat sekolah atau kuliah dulu. Ditambah lagi kalau “bekas” tempat
belajar kita akhirnya ditaburi oleh bintang-bintang orang beken, entah itu
bintang sinetron, bintang Indonesian Idol, bintang politik, bintang pengusaha
sukses, bintang menteri atau segala macam yang top-top lah.
Rasa bangga itu pasti akan
selalu meng-haru biru dalam perasaan. Padahal belum tentu lawan bicara kita
bisa merasa apa yang sedang berkecamuk dalam hati kita bila kita adalah alumnus
dari sekolah itu.
Tiga Motivasi
Setidaknya ada tiga hal yang
dapat menjadi motivasi sebuah ikatan alumni itu didirikan.
Pertama : Silaturahmi. Hal yang paling
indah adalah mengenang masa-masa “suka-duka” belajar di sekolah. Dulu waktu
SMA, tentu akan sangat
indah mengenang segala kekonyolan, keluguan, dan segala macam kisah buruk
maupun kisah indah. Kalau
lagi kongkow-kongkow sama teman-teman Se-SMA dulu, obrolan akan seru dan
berubah jadi gelak tawa (sangat bagus untuk menghilangkan kepenatan habis
pulang kerja) bila menceritakan kisah lucu & konyol dari seorang
teman. Kelucuan cerita-cerita konyol itu
sampai-sampai membuat kita sakit perut. Bahkan
saking lucunya bisa mengeluarkan air mata.
Silaturahmi atau penulis
membahasakannya merajut kembali persahabatan dan pertemanan yang mungkin sedang
renggang, karena waktu dan jarak yang sempat memisahkan. Tidak jarang
dari di event yang IKA
adakan, banyak alumni yang baru bertemu
kembali dengan teman yang sudah hampir 10 tahun bahkan 25 tahun tidak
ketemu.
Kedua : Ajang untuk beraktualisasi
diri. Aktualisasi dalam arti memberi kontribusi kepada sesama sebagai
wujud kepedulian atas suatu hal. Contohnya, mengadakan bakti sosial &
semacamnya. Kegiatan bakti sosial tersebut adalah wujud rasa ingin mengabdi untuk kebaikan
masyarakat. Berbagi ilmu, berbagi
materi sebagai rasa syukur kepada Allah SWT dan berbagi lainnya .
Tentunya ada kesenangan,
kegembiraan, keceriaan,
serta suatu Kebahagiaan tersendiri kalau bersama teman-teman belajar kita dulu
dan se-almamater dengan kita, bisa bersama-sama berbuat baik kepada masyarakat
banyak.
Ketiga: Mencari peluang dan
berbagi Kepentingan. Motivasi
ini akan sering muncul dari suatu yang namanya organisasi. Entah itu
kepentingan yang bermotif ekonomi (materi), politik, meningkatkan karir, kesempatan
untuk belajar, dan kepentingan lainnya. Inilah yang sering menimbulkan konflik
dalam organisasi (conflict of interest). Namun jika dilihat dari sisi positif,
kalau semua kepentingan itu dapat kita sinergikan, sehingga menciptakan sebuah
peluang bisnis yang win-win, maka mengapa tidak ?
Uraian tadi adalah peluang yang
bisa kita ciptakan dari sebuah organisasi ikatan alumni. Tentu, untuk
mewujudkan tidaklah mudah. Hal yang paling berat adalah bagaimana
meng-organizingnya. Belum tentu ada yang
mau action untuk mewujudkannya. Maklum
setiap anggota tentu punya prioritas utama dalam hidupnya.
Mereka sudah punya jadwal
tersendiri, sehingga sangat dimaklumi jika ada anggota yang aktif, pasif, dan
sekedar sebagai penggembira. Tapi itulah dinamika organisasi. Diperlukan suatu
keahlian yang bagus, Good Leadership, Good Management Skill, Time Management
yang excellent, dan yang paling penting adalah adanya saling pengertian,
toleransi dan kedisiplinan bagi anggotanya, mengingat organisasi ini merupakan
organisasi nirlaba yang lebih banyak nilai sosial dan pendidikannya dibanding
motif ekonomi.
Bagaimana pun juga, tentu setiap
orang ingin yang terbaik baik organisasinya. Tentu kita tidak akan mau
bergabung pada sebuah organisasi yang NATO (No Action Talk Only) karena itu
akan wasting time. Selamat
berorganisasi.
Sumber : IKASMANSA Makassar