Awal tahun 1990-an, saat kelompok alternative rock (semua telunjuk menuding Nirvana sebagai biangnya) menguasai pasar menggeser era rock 80-an, Steelheart yang lebih nge-glam rock ala 80-an malah meluncurkan debut albumnya, dan melahirkan lagu yang buat sebagian orang lebih tenar dibandingkan nama bandnya sendiri, lagu itu berjudul She’s Gone.
Lagu ini memang enak didengar, vokal Michael Matijevic sangat fenomenal, right voice at the right song, memamerkan range oktaf Matijevic yang panjang kali lebar sama dengan luas, membuat setiap vokalis yang ingin menyanyikan She’s Gone di atas panggung harus berpikir keras gimana supaya nggak malu-maluin, apakah pakai lip-sync, pakai tehnik falsetto (powernya pasti nggak dapet, silahkan dicoba), nada lagunya diturunin, atau nekad bablasin dengan resiko urat leher putus atau penonton ngakak (resiko membawakan lagu yang populer).
Tapi dengan mata dan kuping sendiri, saya pernah liat band SMA yang pakai strategi jenius: vokalisnya cewek! Lebih sanggup nyanyi nada tinggi… tapi gimana dengan liriknya, masa cewek ngomong she’s gone… bisa-bisa dianggap penyimpangan seksual oleh UU pornografi… ternyata ada solusinya, ganti she’s gone jadi he’s gone! Resikonya, jadi banyak juga yang diganti:
she’s gone jadi he’s gone
I can`t live without her love jadi I can’t live without his love
lady, won`t you save me jadi baby won’t you save me
I really miss that girl my love jadi I really miss that boy my love
Dan yang paling mantap…
Forgive me girl Jadi forgive me boy
Bagaimanapun, lagu ini memang lagu patah hati paling galak sedunia.

Warm regards,


Nama EdanE berasal dari singkatan nama Eet Sjahranie dan Ecky Lamoh, yang akhirnya menjadi E dan E. Saat terbentuk tahun 1991, EdanE terdiri atas Eet Sjahranie (gitar), Ecky Lamoh (vokal), Iwan Xaverius (bass), dan Fajar Satriatama (drum).
Setelah ikut bersama EdanE dalam merilis album pertama, "The Beast" (1992), Ecky sebagai vokalis meninggalkan EdanE, namun EdanE tak berganti nama. Heri Batara (Ucok) masuk untuk menggantikan Ecky, Heri Batara menjadi vokalis utama dalam dua album Edane, "Jabrik" dan "Borneo" - namun dalam pengerjaan album "Borneo" Heri Batara sempat sakit dan digantikan oleh "Fatah Mardiko" untuk beberapa lagu dalam album tersebut. Setelah dua album tersebut,posisi Heri Batara diambil alih oleh Trison Manurung, mantan vokalis band Roxx.
Pada pertengahan tahun 2003, EdanE kembali mengalami pergantian vokalis, pada 9 Juli 2003 Trison mengundurkan diri dari EdanE, yang diikuti berita simpang siur mengenai pengunduran dirinya. Setelah Trison mengundurkan diri, EdanE mendapatkan vokalis baru, mantan anggota Razzle Band yaitu Robby Matulandi, yang biasa membawakan lagu-lagu dari Guns n Roses, grup musik rock asal Amerika Serikat. Dengan hadirnya Robby sebagai vokalis, EdanE kembali mengusung musik beraliran hard rock dengan menonjolkan kemampuan individual masing-masing personelnya di album mereka. Menurut Eet Sjahranie, pergantian vokalis ini sering terjadi karena sejak pembuatan album Borneo, di antara personel EdanE terdapat ketidakseimbangan dalam hal memenuhi tuntutan musik EdanE.
EdanE telah merilis tujuh album, antara lain The Beast (1992), Jabrik (1994), Borneo (1996), 9299 (1999), 170 Volts (2002), Time To Rock (2005) danEdan (2010), dimana Album 9299 (Aquarius Musikindo) merupakan kompilasi lagu baru dan lagu lama, dengan lagu "Untuk Dunia", "Dengarkan Aku", dan "Rock On" yang menjadi hit single. Lagu lama yang masuk antara lain "Jabrik", "Ikuti" dan "Borneo" yang sarat dengan unsur etnik Dayak.

Warm regards,


Pada tahun 1989, Anang hijrah ke Jakarta dan bertemu dengan Pay yang waktu itu memperkuat Slank. Melalui Pay, Anang pun masuk dalam lingkungan pergaulan Gang Potlot sampai kemudian terbentuklah band Kidnap ini. Para personel Kidnap adalah GA (Bass Gitar), GUH (Keyboards), DAMON (Rhythm Gitar), MASSTO (Drum), KCHO (Rhythm Gitar) dan NANG Alias Anang (Vokal).

Pada perkembangannya, Kidnap hanya mengeluarkan satu buah album berjudul Katrina produksi tahun 1993 ini. Selain Katrina, Biru merupakan salah satu hit album perdana Kidnap ini.



Warm regards,



Joe "Satch" Satriani (lahir di WestburyNew YorkAmerika Serikat15 Juli 1956; umur 55 tahun) adalah seorang gitaris dan guru gitar. Ia memulai kariernya sejak umur 12 tahun. Beberapa muridnya yang telah menjadi terkenal adalah Steve Vai dan Kirk Hammett. Ia terkenal ketika menaruh lagunya di Internet, dan banyak orang suka lagu yang dia mainkan.
Pada awal karirnya, Satriani bekerja hanya sebagai instruktur gitar saja dengan beberapa mantan muridnya telah mencapai ketenaran dengan kepiawaian gitar mereka, yaitu Steve Vai, Larry LaLonde, Kirk Hammett, Andy Timmons, Charlie Hunter, Kevin Cadogan, Alex Skolnick. Memang Satriani telah menjadi sumber inspirasi para musisi dunia sepanjang karirnya.
Pada tahun 1988, Satriani direkrut oleh Mick Jagger sebagai gitaris untuk tur solo pertama Jagger, namun kemudian, pada tahun 1994, Satriani sempat direkrut sebagai gitaris untuk Deep Purple, kemudian sempat pula bekerjasama dengan berbagai gitaris dari beberapa genre musik, termasuk Steve Vai, John Petrucci, Eric Johnson, Larry LaLonde, Yngwie Malmsteen, Brian May, Patrick Rondat, Andy Timmons, Paul Gilbert, Adrian Legg, dan Robert Fripp melalui konser tahunan Jam Concert G3.
Satriani sangat dipengaruhi oleh gitar blues-rock ikon seperti Jimi Hendrix, Eric Clapton, Jimmy Page, Ritchie Blackmore dan Jeff Beck, namun memiliki gaya tersendiri yang tetap menjadi ciri khasnya dalam memainkan gitar.
Summer Song merupakan salah satu hits dalam album The Extremist yang dirilis pada tahun 1992.

Warm regards,
Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home